Selain kualitas, hal yang pertama kali kupertimbangkan dari
sebuah buku adalah harga. Sudah ratusan kali hati ini tersakiti karena tak mampu
mendapat buku mantap yang kumau. Alasannya? Dompet terlalu kurus untuk dipaksa
menghadapi harga yang tercetak kekar di toko-toko buku!
Itu jadi ironi. Ketika nasihat rajin membaca buku terlalu sering
diucapkan—mulai dari bibir orang tua di rumah hingga pidato presiden di istana
negara—namun nyatanya akses untuk mendapatkan buku berkualitas tak semudah
memberi cuap-cuap nasihat.
Tapi syukurlah, teknologi sudah berevolusi dengan cepat. Semua
sudah mengalami digitalisasi. Mulai dari pertemanan, jodoh, hingga takdir, bisa
diperoleh dengan cara yang sangat mudah di dunia maya. Termasuk, lembaran buku
berjumlah tak terhingga,
E-book jadi alternatif seksi bagi mereka yang punya minat
baca tinggi tapi tak diikuti dengan guyuran rezeki.
Memang, e-book yang beredar di internet kebanyakan adalah
hasil begal. Duplikasi ilegal yang dilakukan para “Robin Hood” demi memberi sedekah bagi para fakir ilmu di
seluruh dunia.
Ah, setelah tanpa malu bertahun-tahun jadi salah satu ‘pengemis’
link unduhan buku elektronik, aku akhirnya membalas jasa dengan ubah peran jadi
dermawan e-book. Tak banyak memang, tapi paling tidak aku berusaha membantu
distribusi ilmu agar lebih merata. Inilah
kontribusi miniku bagi dunia pedidikan. Aku memang tak mampu menjadi guru yang
mencerdaskan bangsa, tapi semoga riak kecil yang kubagikan ini bisa dihargai
sebagai usaha.
Total e-book yang kubagikan di sini adalah hasil karya milik orang lain (sebut saja mereka pahlawan tanpa tanda jasa) yang telah repot-repot menyempatkan waktu untuk mengkonversi buku fisik jadi e-book yang mudah disebarluaskan.
Beberapa buku yang kudapat tergolong langka, dalam artian sulit ditemukan di internet, karena tak semua buku--apalagi karya terjemahan--bisa ditemukan bentuk elektroniknya.
Silahkan diunduh dan mohon jangan digunakan untuk kepentingan komersil!
(E-book yang diunduh akan di-update tidak berkala tergantung ketersediaan internet.)
Albert Camus - Orang-orang Terbungkam (waiting)
Multatuli - Max Havelaar (waiting)
George Orwell - 1984 (waiting)
Carlo Collodi - Pinokio (waiting)